Besok pukul 08.30 operasi kakiku akan dilaksanakan. Plat besi dan 12 buah sekrup yang di pasang pada tulang keringku (Tibia) yang patah tahun lalu (akhirnya) akan dilepas dan dikeluarkan dari dalam kakiku. Rencananya kali ini aku akan dibius total sesuai anjuran dokter bedahnya agar tidak perlu dirawat inap. Jadi berbeda dengan tahun lalu, aku tidak akan mendengarkan obrolan yang terjadi selama operasi berlangsung.
Aku ingat betul sesaat sebelum operasi dimulai, sang dokter sempat terima telpon dan terus marah-marah karena beliau rupanya sudah siap operasi tapi yang diajak ngomong masih belum mau tutup telpon. Aku sempat khawatir juga mendengarnya mengingat ia yang akan "ngerjain" aku... "wah, jangan sampai dia kebawa emosi nih", harapku.
Dan setelah mungkin sekitar 45 menit suasana hening menyelimuti ruang bedah, aku mulai mendengar ada obrolan lagi,
Dokter: "nah beresss.... sebelum ditutup tolong difoto-foto dulu itu"
Asisten: "difoto dok? untuk apa?
Dokter: "bapaknya ini yang minta... mau diliat nanti"
Lalu hening lagi beberapa saat hingga kemudian aku sadar rupanya mereka menunggu seorang asisten yang tengah mengambil sebuah kamera.
Dokter: "apa ini? pakai kamera ginian? yang digital nggak ada?"
Asisten: "nggak ada dok, cuma ada yang ini"
Dokter: "yaaah...hari gini masih pakai kamera begini? pakai be-be saya aja dech"
Dan sesi pemotretanpun berlangsung cepat.
Aku hanya bisa berharap sesi pemotretan besok berjalan lebih lancar karena pada saat itu aku hanya akan terlelap...