Setelah sekian lama kurun waktu itu berlalu dan dijalani,
ternyata sesekali masih saja ada kegundahan dalam dirinya.
Entah karena situasi rumit yang dihadapi, atau cinta yang makin menggebu.
Mungkin juga karena waktu yang kian dipersempit aturan semu.
Yang jelas, bukan karena kesangsian atau keraguan atas kesungguhannya.
Dan di antara rasa kegetiran dan kebahagiaan yang berimbang,
masih saja ada keyakinan atas semua langkah yang diambilnya.
Jalan panjang dan berkelok itu seolah tak kan menghentikannya.
Segala terpaan yang mencoba menghambatnya tidak membuatnya kecewa.
Semua dianggapnya sebagai ilusi yang akan berlalu seiring sirnanya luka di hati.
Sore ini ia sempat terhenti sejenak dalam ruang yang gelap dan pengap.
Menanti kembalinya bayu sejuk dan cahaya yang meninggalkannya.
Yang pergi sambil menghapus torehan tinta yang belum sempat terbaca.
Harapan indah itu memang sering menguap bersama waktu,
namun ia masih saja akan berjalan tegap untuk menyonsongnya di depan sana.