Thursday, April 20, 2017

Pilihan Baru

Akhirnya terpilihlah gubernur DKI Jakarta yang baru setelah pilkada putaran kedua sukses dilakukan kemarin dengan aman tanpa gangguan apapun yang sebelumnya dikhawatirkan banyak pihak termasuk pemerintah.
Terbukti sudah bahwa rakyat kita, khususnya warga Jakarta masih rukun, taat hukum dan menjaga kedamaian. Suatu kondisi yang bertolak belakang dengan kesan yang ditampilkan sebagian besar pendukung kedua paslon sepanjang masa kampanye.
 

Memang keputusan resmi belum dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum, namun hasil hitungan cepat (Quick Count) sudah meyakinkan kedua belah kubu siapa pemenangnya. Keduanya telah melakukan konferensi pers sebagai tindaklanjut dari hasil hitungan cepat ini. Yang satu sudah menyatakan rasa syukurnya atas kemenangannya, dan yang lawannya sudah menyatakan ikhlas menerima kekalahannya.
Maka di kalangan para paslon dan tim sukses yang terjun langsung ke dalam arena pertarungan ini semuanya telah diselesaikan dengan cara yang resmi dan baik.
 

Sayangnya tidak begitu halnya di kalangan pendukungnya. Meski sambil mengucapkan selamat atas kemenangan kubu lawan, dengan nada menyinyir pendukung paslon yang kalah mengingatkan paslon pemenang akan janji-janji yang pernah diberikan, dengan keyakinan semua itu tak akan terpenuhi. Sementara sebagai responnya, para pendukung paslon pemenang ikut menyinyir atas ketidak legowoan pendukung lawan. Yang sebelumnya medsos dipenuhi aksi saling serang dengan kampanye, terrmasuk yang hitam, tudingan dan tuduhan, kini dipenuhi dengan aksi nagih janji, ngeles dan mbully.

Ah...mau sampai kapan sih bertindak childish seperti ini? Padahal pengguna medsos seperti ini khan bisa dianggap sebagai golongan menengah ke atas yang cukup terdidik. Harusnya mereka bisa belajar dari masyarakat dari lapisan bawah yang siap melanjutkan perjuangan hidup di bawah kepemimpinan yang baru.
Aku juga pernah kecewa saat jagoanku tidak menang di Pilpres yang lalu. Namun kekecewaanku hanya kusimpan sebatas dalam diri saja karena toh tak akan mengubah kondisi yang ada. Aku harus ikhlas menerima kemenangan lawan kandidat yang aku dukung karena dia lah pilihan mayoritas rakyat negeri ini. Selama aku menjadi warga negara negeri ini, aku harus mengakui dan menghormatinya sebagai pemimpinku. 

Begitu pula yang selayaknya diterapkan oleh pendukung paslon yang kalah kemarin. Kalau kemarin mereka dihadapkan pada dua pilihan paslon, mulai hari ini mereka juga punya dua pilihan; tetap menetap di Jakarta dengan segala peraturan daerahnya yang ditentukan oleh gubernur baru, atau pindah dari Jakarta. Sesederhana itu lah...


Selamat kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih. Semoga amanah dan bisa menjadikan Jakarta lebih makmur, aman dan nyaman.