Di saat hujan lebat yang berkali-kali datang dan pergi pagi ini membuat banyak orang ngedumel, saya kebagian angkot dengan seorang supir muda yang tampaknya bersemangat & mood-nya sedang hepi. Meski jumlah penumpangnya cukup tipis dibanding angkot lain yang bertrayek sama, senyumnya tak pernah redup. Ia juga tidak lupa menyapa setiap supir angkot yang didahului atau mendahuluinya sambil membunyikan klaksonnya. Sapaan "Hey botakL" dari supir lain ditanggapinya dengan tawa. Teman seprofesinya yang kebetulan sedang off dan duduk disampingnya itu menjadi teman ngobrolnya sepanjang perjalanan. Kecepatan laju kendaraan yang cukup normal membuat saya sangat menikmati perjalanan menuju kantor.
Kami sampai pada suatu lokasi dimana saya menjadi penumpang satu-satunya di saat terminal tujuan masih cukup jauh. Dugaan saya akan diminta pindah ke angkot lain seperti yang sering terjadi ternyata meleset. Ia melanjutkan perjalannya sambil meminta izin kepada saya untuk memutar radio.
Ongkos lebih yang saya berikan kemudian sebagai imbalan "kenyamanan" yang saya dapatkan selama perjalanan ditanggapinya dengan sebuah harapan,
"Makasih ya om. moga-moga makin banyak penumpang kayak om hari ini", ujarnya sambil tersenyum sebelum angkot kosongnya melaju lagi.
Dalam hati saya juga berharap, "semoga makin banyak supir angkot seperti dia".