Pagi tadi saya menyempatkan diri menunaikan shalat subuh di masjid dekat rumah. Seusai shalat saya memutuskan untuk bersantai sejenak sebelum beranjak pergi karena saya sadar begitu kembai tiba di rumah kemungkinan besar saya akan meneruskan kembali tidur saya di hari libur ini. Apalagi dengan cukup banyaknya jemaah yang hadir saat itu saya merasa malas untuk ikut berduyun-duyun melewati pintu masjid.
Setelah lumayan sepi, saya mengajak anak saya untuk meninggalkan masjid. Saya terkejut saat saya tak dapat menemukan sandal saya. Awalnya saya tidak menduga jika sandal itu raib. Anak saya justru sempat menanyakan jika mungkin saya lupa dimana meletakkannya. Namun saya ingat betul saya posisikan di sebelah sandalnya. "Wah...kejadian lagi nih" saya pikir. Memang ini bukan kali pertama saya kehilangan alas kaki. Dulu saya pernah kehilangan sepatu saya usai menunaikan shalat Jum'at di masjid lain. Lebih sialnya lagi, tak satupun pasang sandal yang tersisa sehingga saya menganggap bahwa ini bukan sekedar salah pakai belaka.
Ingin kesal tapi saya baru mulai puasa & baru selesai shalat. Ingin ikhlas tapi sulit karena tidak ada yang menjual sandal/sepatu bekas seperti saat Juma'atan dulu.
Penjaga masjid yang menghampiri kemudian juga merasa heran karena hal ini tidak pernah terjadi pada saat shalat Subuh.
Yaah... sandal saya bukan sandal mahal pun sandal baru. Kondisinya jelas terlihat seperti barang "second" tapi enak sekali dipakainya bagai sudah "nge-cap" di kaki saya dan merupakan sandal saya satu-satunya. Apa iya memang perlu saya gembok lain kali?....naseeeb.
Dan karena saya memang tak punya pilihan lain, saya harus pulang "nyeker" tanpa mengharapkan hal buruk terjadi pada yang mengambilnya..
Kalau boleh, saya hanya berharap dapat pahala dari tiap langkah pemakai berikutnya.... aamiiin....