Kasian sekali anak berumur sekitar 8 tahun itu. Ia hanya bisa menggaruk-garukan kepala di tangga masjid karena belum bisa menemukan sandalnya usai menunaikan sholat Jum'at. Sementara ayahnya masih sibuk kesana kemari mencoba mencari sandalnya. Saya sempat mendengar ucapan ayahnya, "Mungkin ada yang pinjam buat wudhu terus ditaruh di tempat lain". Setelah beberapa lama, mereka memutuskan untuk menunggu hingga hampir semua pengunjung masjid beranjak pergi dengan harapan lebih mudah menemukan sandal tersebut. Namun anak itu belum beruntung karena sandalnya tidak ada diantara sedikit alas kaki yang tersisa.
Saya ingat ketika sepatu saya hilang saat Jumatan di masjid Al-azhar, ada sejumlah anak yang menjual sandal bekas murah, yang rupanya memang ditawarkan pada mereka yang bernasib kurang beruntung seperti saya. Nasib anak ini tidaklah sebaik saya karena di masjid yang tidak besar ini tidak ada penjual sandal bekas. Si ayah akhirnya memutuskan untuk menggendong anaknya dan berjalan pergi meninggalkan masjid. Entah seberapa jauh atau dekat perjalanan yang akan mereka tempuh, namun saya sangat tersentuh dengan kejadian itu. Cobaan ini mereka hadapi dengan penuh kesabaran dan tanpa prasangka buruk kepada siapapun. Subhanallah.....