Dari sekian banyak hadist Nabi yang pernah aku baca, ada satu yang amat sangat mengena pada pemikiranku dan sangat bisa aku terapkan dalam hidupku. Mungkin hadist tersebut merupakan hadist yang terpendek dari semua. Di situ disebutkan bahwa Iman terbagi atas 2, separo dalam sabar, separo dalam syukur. Kalau aku interpretasikan, selama kita beriman kita harusnya menghadapi segala hal dengan kesabaran dan rasa syukur. Artinya, baik saat kita tengah berada dalam situasi yang bagus maupun yang buruk, cara menghadapinya adalah dengan mengaplikasikan kedua faktor itu saja. Pastinya ada saja hal yang patut disyukuri bahkan ketika naas menghampiri kita dan sebaliknya pula dengan hal yang harus disabari saat keberuntungan tengah berada dalam genggaman tangan kita. Dengan pengartian hadist seperti tersebutlah, aku menganggap bahwa tentunya kita patut selalu mensyukuri apapun yang kita dapat. Bagaimana caranya? Yaitu dengan selalu mengambil nilai positif dari setiap kejadian yang menimpa kita.
Nah kembali lagi pada soal berkah.
Kesimpulannya, agar bisa bersyukur kita perlu menilai suatu perkara secara positif. Dan semua yang nilainya positif kita sebut berkah. Selama kita bisa selalu menerima perkara apapun dengan keimanan maka, seperti halnya bersabar, bersyukur itu tidak pernah ada batasnya. Dan jika kita selalu mendapatkan hal yang positif (yang membuat kita bersyukur) niscaya kita juga selalu mendapat berkah.
Jadi, selama kita beriman, selama itu pula nilai positif didapatkan, dan selama itu pulalah berkah mengalir tanpa henti dariNya.
Paham? Alhamdulillah...