Hari ini semua rencana saya berantakan. Hari yang penuh kesialan bagi saya. Tidak hanya rugi waktu & uang, saya juga rugi tenaga & enerji.
Saya tau bahwa keluhan tidak akan memperbaiki apa yang telah terjadi hari ini. Hanya sebagai pelampiasan kekesalan & kemarahan, saya ingin sekali berteriak & memaki tapi saya tidak tau kepada siapa. Kalau selama ini saya sudah cukup sabar, rasanya koq hari ini mungkin saya mencapai batas kesabaran saya.
Tapi sejenak kemudian saya sadar (lagi) bahwa kesabaran itu harusnya tidak terbatas. Kesabaran itu harusnya tak ada habisnya. Sama halnya dengan rasa syukur. Lalu kenapa tadi saya hampir berhenti bersabar hari ini? Mungkin (asumsi saya) karena sebelum saya hampir berhenti bersabar saya sudah terlebih dahulu berhenti bersyukur. Keduanya (harusnya) tak terbatas dan tak ada habisnya. Jadi, mungkin agar saya tidak berhenti bersabar, saya tidak boleh berhenti bersyukur.... dan sebaliknya juga tentunya....
Wah sulit sekali untuk selalu bisa menerapkan hal itu...terutama pada saat-saat seperti hari ini. Dan kelihatannya....saya memang tidak punya pilihan lain!