Salah satu bagian dari rute yang terjadwal, aku harus melakukan perjalanan dari Gedung Setiabudi di jalan Kuningan ke sebuah cabang BCA di kawasan Tebet yang akan aku lalui dalam perjalanan pulangku. Dalam upaya menghidari kemacetan di jalan Kuningan ketika menuju gedung Setibudi, driver GoJek yang mengantarku melintasi jalan pintas di samping jalan Kuningan. Dan saat itulah aku menyadari bahwa ada sebuah kantor cabang BCA yang letaknya sekitar satu setengah kilometer dari gedung Setiabudi. Maka akupun langsung memutuskan untuk menyinggahinya seusainya urusanku di gedung Setiabudi.
Satu setengah kilometer bukanlah jarak yang pendek untuk dilalui dengan berjalan kaki di bawah teriknya matahari. Namun aku juga berpikir bahwa tidaklah ideal untuk tetap menggunakan layanan Gojek untuk jarak sependek itu. Meskipun aku bisa mendapatkan potongan setengah harga tarif yang berlaku, dengan kondisi finansial yang (masih) seperti ini, hal itu jadi terlalu disayangkan untuk dilakukan sehingga akupun memutuskan untuk berjalan kaki saja.
Di bawah sengatan sinar matahari, sambil menyusuri jalan yang tak lagi dihiasi banyak pepohoann berimbun, aku terus memikirkan perjalanan roda kehidupanku dan bagaimana aku bisa terus bertahan menjalaninya. Sambil berulang kali menyeka peluh di muka ku dengan sebuah handuk kecil yang selalu aku siapkan dalam tas ku, aku berusaha untuk tidak mengasihani diri sendiri. Yang aku coba pikirkan hanyalah hal apa saja yang bisa membuatku bersyukur supaya perjalananku tidak terasa melelahkan.
Dan sesampainya aku di rumah, rasa bersyukurku makin besar karena gambling-ku atas jemuran cucian yang ketika aku pergi sengaja tidak aku amankan dari kemungkinan dibasahi hujan sudah kering total. Tak seperti hari-hari sebelumnya, kemarin matahari bersinar terik seharian penuh sehingga tak hanya jemuran cucian yang sudah kering di tengah hari, seluruh aktifitasku juga berjalan menyenangkan..termasuk mengendarai motor GoJek berulang-ulang dan berjalan kaki sejauh satu setengah kilometer. Alhamdulillah...