Monday, August 30, 2010

MP Video - Everlasting Love




Hearts gone astray
Deep in her when they go
I went away
Just when you needed me so
You won't regret
I'll come back begging you
Won't you forget
Welcome love we once knew

Open up your eyes
Then you'll realize
Here I stand with my
Everlasting love

Need you by my side
Girl to be my pride
Never be denied
Everlasting love

Hearts gone astray
Deep in her when they go
I went away
Just when you needed me so
You won't regret
I'll come back begging you
Won't you forget
Welcome love we once knew

Open up your eyes
Then you'll realize
Here I stand with my
Everlasting love

Need you by my side
Girl to be my pride
Never be denied
Everlasting love

From the very start
Open up your heart
Feel that you're falling
Everlasting love

Need a love to last forever
Need a love to last forever
Need a love to last forever
Need a love to last forever

I Need a love to last forever

(you go tell 'em Jamie!)

Sunday, August 29, 2010

MP Video - Wish You Were Here


There's so much to share and he only wishes for more chances.
(fourplay for a quiet Sunday)




Wednesday, August 25, 2010

Tuesday, August 24, 2010

MP Blog - Tarawih


Jum'at lalu saat bukber para pekerja yang "stuck" di satu gedung kerna alasan masing**, saya sempat ngobrol dengan mereka soal shalat tarawih. Topiknya simpel saja, sesering apa masing** pergi tarawih.

Sebenarnya saya suka muales kalo diajak diskusi soal agama. Disamping para pembicara sering cenderung membuat rumit hal** yg harusnya simpel, saya sendiri termasuk tipe orang yang nggak doyan debat bahkan meskipun di saat saya yakin punya pendapat yang benar. Apalagi kalo sudah soal adu elmu... saya mendingan mundur teratur lah.... soalnya elmu saya cukup cetek. Tapi kerna saya nggak mungkin jadi satu**nya hadirin yang diam saja, maka saya ikutan ngomong.

Untungnya obrolan malam itu cukup santai & nggak berakhir dengan perdebatan. Masing** bisa dengan mudahnya menerima alasan dari yang lainnya.
Ada yang rajinnya hanya di 3 hari pertama saja, ada yang hanya di malam pertama & terakhir, ada yang di tengah**, ada yg hanya kalau wiken, ada yang hanya kalo ada temennya, ada juga yang hanya di malam** ganjil sambil ngarep kebagian malam Lailatul Qadar.
Agak sulit memang untuk berdebat kalau buntutnya semua pakai istilah "biarin aja lah" sbg perisai diri. Biar kate ada ustadz juga nggak bakal mempan. Ada memang di antara kami yang ilmunya cukup tinggi bahkan sampai hafal manfaat tarawih hampir kumplit hari-per-hari, tapi ia juga nggak berkutik saat yang lain hanya seolah pasrah nggak dapat pahala kalo nggak pergi tarawih karena memang manfaat tarawih-pun bukan menjadi alasan bagi mereka untuk pergi tarawih.

Saya sendiri meskipun sejauh ini sdh beberapa kali pergi tarawih tapi sebenarnya sudah menjadi tradisi saya untuk pasti pergi tarawih di 10 malam terakhir. Apapun juga manfaatnya, alasan saya justru karena saya lebih suka tarawih di saat masjid nggak lagi dipadati jemaat karena sudah banyak orang yang pulang kampung atau bosan tarawih atau lebih konsentrasi pada persiapan lebarannya. Biasanya para khotib & imam juga lebih mempersingkat khotbah & sholatnya. Hal ini pulalah yang membuat saya cenderung tarawih keliling sambil menjajal masjid** yang mungkin belum pernah saya singgahi di tahun** sebelumnya.

Jadi kalau menjelang akhir bulan Ramadhan banyak orang yang lebih menantikan datangnya lebaran, saya lebih menantikan 10 hari terakhir yang artinya saya bisa JJM bahkan ke tempat yang jauh sekalipun kerna biasanya jalanan juga sudah mulai rada lengang....


Monday, August 23, 2010

MP Blog - Between The Past, The Present & The Future


they say, the past is a history,
so i won't ask of where you were when i was younger.
they say, the future is a mistery,
so i won't ask of where you are going to be when i am older.
i am just glad of where you are now,
'cause the present is a blessing.





MP Blog - waiting


here i go again.

another Monday
another beautiful day
to fast through.
same old tasks
more problems to solve
more tensed moments
more "missing" thingy.
*
less hours to wait 
though.
hopefully....




Rumah Kaca di Montecito


Dikenal atas desain modernnya, arsitek Los Angeles Steve Hermann telah menyelesaikan proyek terkininya di Montecito, California, sekitar empat bulan yang lalu.
Steve menganggap rumah yang dijuluki Paviliun Kaca itu sebagai, "maha karya-nya."
Saat ia membangun di daerah Hollywood Hills atau Beverly Hills, ia mengatakan biasanya ia terbatas pada areal yang kecil.
Areal ini berukuran sekitar tiga setengah hektar dan memberinya kemungkinan untuk menciptakan sebuah rumah berdinding kaca.
"Di sini saya punya privasi yang menyeluruh," kata Steve.
"Hal ini memungkinkan kita untuk menyatu dengan alam di dalam rumah."
Rumah berukuran 1.300 meter persegi memiliki lima kamar tidur, lima setengah kamar mandi, dapur dengan ruang anggur dan sebuah galeri seni yang menampilkan koleksi mobil klasik milik sang arsitek.
Steve, yang memiliki minat terhadap perabotan modern pertengahan abad 20, juga merancang beberapa furnitur, termasuk bangku-bangku di lorong rumahnya itu.
Awalnya rumah itu dibangun untuk dirinya sendiri, tetapi ketika proyek enam tahun itu tengah berlangsung, ia mengubah banyak rencananya antara lain kelahiran putrinya yang kini berusia 10 bulan.
Steve mengatakan bahwa ia kemungkinan besar akan menyewa rumah lain untuk sementara sebelum memulai proyek pribadi berikutnya.
Saat ini rumah tersebut masuk daftar rumah yang dipasarkan dengan harga sebesar $ 35 juta, sedangkan harga furniture-nya dapat dinegosiasikan.

oleh: Sushil Cheema
foto: William MacCollum and Jim Bartsch
sumber: WSJ.com, Aug 18, 2010














Saturday, August 21, 2010

MP Blog - Deep Thoughts (AHM part 2)


immersed in exertions, he keeps himself in his own time
mulling over intricacies he has to go through
it's like his rhythm of life goes into boredom
scrapes caused by allotment only proves one thing
sanctity of his adoration has made it more onerous
unrelenting tortures that wear him out slowly
bounded by those sacred ordinances
unflappable but challenging rules
bringing him sink into a deep invocation
beseeching for another chance

absolving him from the suffering


 


Friday, August 20, 2010

MP Blog - A Hidden Message




picture yourself, alone on a raft in the middle of the ocean
you can see nothing but the water and the horizon
you are running out of food and water
there's nothing between you and the sky
that message in a bottle you threw sometime ago gives no sign of rescue

and the only thing that may help you is just an oar
but you don't even know which direction you should head to
does it mean you should lose hopes and give up?


KEEP FIGHTING FOR YOUR LIFE!

MP Blog - A Teaser




 They say, "Diamond are Forever."
Many believe they are women's best friends.
You're not like one, you ARE one,
for you are so precious.
No matter how tight they cover you up,
or how deep they sink you in the sea,
or even when they toss you into a dumpster,
and make you buried in a pile of wet trash,
you are still a precious diamond to me.
And no one can take that away from you.


Thursday, August 19, 2010

MP Blog - Smiling Heart


When one says it doesn't get any better than this,
that may just be a wrong statement.
There might have been no further improvement
but I am actually feeling better,
and that should be good enough for me to smile.
Don't ask me the reason why cause I don't know.
Perhaps it's because the day cools down from the earlier heat,
or maybe because eventhough there are still bad ones around,
nothing actually gets any worse,
or the reason could be so simple...

...it's you


MP Blog - Regaining It


i can feel (but i can't have a taste right this minute),

that it started coming back to me.
it didn't cross my mind but i don't blame myself.
no, i don't and i won't blame anyone, not even on the rain.
it knocked back on my door and stormed in like a long lost friend.
didn't say hi, no greetings but i'm treating it like a king.
it's what makes my life simple(r) and better.
like the old days when i have (far much) less to worry about.
those who have known me long should sense it too by now.
and those who haven't should ask those who have.
c'mon...it even shows on my writing.

this will make a very beautiful day.



Wednesday, August 18, 2010

MP Blog - square one

all this time…
i have struggled through lotsa thoughts
for all i thought it was gonna be another boredom
when they actually expect something extraordinary
which has brought them to me for who i am
so i went back to him
whom i believe was the brilliant among the few
whose ideas had helped me through it all back then
in my younger years
it is never too late to start
from square one
thanks again piet!


MP Blog -Blank...


Aku masih menanti....

Tak seperti hari-hari sebelumnya, kali ini aku masih duduk sendiri di ruangan kantorku saat teman-temanku mungkin sudah sampai di rumah masing-masing untuk berbuka bersama keluarganya.
Aku hanya menatap kosong ke layar monitor di depanku.
Sesekali aku mencoba menuangkan apa yang terlintas di benakku ke atas kertas di meja kerjaku yang berantakan namun aku lebih sering berhenti dan membiarkan perhatianku dialihkan oleh lagu yang mengalun ke kupingku.
Ruangan yang seharian terasa bersih mulai dipenuhi asap rokokku.
Kopi hangat yang kini tinggal seperempat gelas tersisa makin menambah kegundahanku.
Aku masih menanti.....
Inspirasi untuk tugas baru itu belum juga hadir.
My mind is simply blank....



MP Photo - Oesai Oepatjara



santai sedjenak

MP Blog - Hari Ini




Hari ini semua rencana saya berantakan. Hari yang penuh kesialan bagi saya. Tidak hanya rugi waktu & uang, saya juga rugi tenaga & enerji.

Saya tau bahwa keluhan tidak akan memperbaiki apa yang telah terjadi hari ini. Hanya sebagai pelampiasan kekesalan & kemarahan, saya ingin sekali berteriak & memaki tapi saya tidak tau kepada siapa. Kalau selama ini saya sudah cukup sabar, rasanya koq hari ini mungkin saya mencapai batas kesabaran saya.

Tapi sejenak kemudian saya sadar (lagi) bahwa kesabaran itu harusnya tidak terbatas. Kesabaran itu harusnya tak ada habisnya. Sama halnya dengan rasa syukur. Lalu kenapa tadi saya hampir berhenti bersabar hari ini? Mungkin (asumsi saya) karena sebelum saya hampir berhenti bersabar saya sudah terlebih dahulu berhenti bersyukur. Keduanya (harusnya) tak terbatas dan tak ada habisnya. Jadi, mungkin agar saya tidak berhenti bersabar, saya tidak boleh berhenti bersyukur.... dan sebaliknya juga tentunya....

Wah sulit sekali untuk selalu bisa menerapkan hal itu...terutama pada saat-saat seperti hari ini. Dan kelihatannya....saya memang tidak punya pilihan lain!

Tuesday, August 17, 2010

MP Blog - IDENTITAS UNTUK SEMUA



Di Taman Ismail Marzuki (TIM) saat ini tengah berlangsung pameran foto yang bertajuk IDENTITAS UNTUK SEMUA, dalam rangka HUT R.I ke 65 thn.

Memang masih (& makin) sulit untuk membuktikan kepada generasi muda kita betapa pentingnya arti kemerdekaan yang telah diraih dengan jerih payah dan pengorbanan yang tidak sedikit dari para pejuang Indonesia 65 tahun yang lalu, mengingat hingga kini masih jauh lebih mudah menyajikan fakta atas begitu mudahnya kemerdekaan itu disulap menjadi suatu bentuk lain dari penjajahan dan penindasan baru yang justru dilakukan oleh bangsa kita sendiri

Namun foto-foto yang terpampang di dinding-dinding Galeri Cipta III ini cukup dapat memberi gambaran jelas tentang tulusnya perjuangan bangsa kita seputar 65 tahun yang lalu. Setidak-tidaknya foto-foto tersebut sangat membantu saya dalam menjelaskan kepada anak-anak saya tentang kegigihan dan ketangguhan bangsa Indoneisa hingga mencapai kemerdekaan. Bagi saya sendiri, berada di tengah-tengah puluhan foto tua itu serasa mengembalikan saya ke zaman dimana saya masih duduk di bangku sekolah dasar yang saat itu selalu digembleng untuk memahami benar tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.

Jadi, saya sangat merekomendasikan pameran ini bagi siapa saja yang selalu kangen dengan Indonesia yang makmur, indahnya sejarah tentang perjuangan para pahlawan kita dan tentunya bagi yang masih peduli dengan pembenahan generasi muda Indonesia yang dapat berguna untuk memperbaiki kehidupan bangsa Indnoesia di masa depan.




Monday, August 16, 2010

MP Blog - Ooo...begini tho rasanya?




Karena kebetulan jatuh di bulan puasa, kami akhir minggu kmrn akhirnya mengadakan acara buka bersama sbg suatu symbol pengenangan 40 hari kepergian ayahanda kami. Acaranya jauh berbeda dgn acara tahlilan pada umumnya dimana kami tidak melakukan pengajian bersama sehingga lebih terfokus pada pengenangan beliau di mata kami, keluarga intinya. Meski acara ini hanya dihadiri anak-anak & cucu-cucu beliau saja, namun lumayan ramai karena dari enam orang anaknya, beliau memang punya cukup banyak cucu.

Acaranya simple saja, bukber yang diikuti sholat maghrib berjama’ah, do'a bersama & menikmati hidangan makan malam. Kami memang tidak membiarkan kesedihan menjadi tema untuk acara ini, sehingga kami hanya bertukar cerita tentang kenangan manis masing-masing bersama beliau. Keceriaan & gelak tawa mengiringi acara makan malam kami. Banyak hal yang disayangkan oleh para cucu sebagai hal-hal yang tak mgkn lagi mereka alami bersama eyang kakungnya ini setelah mereka mendengarkan cerita kami tentang kekocakan beliau di masa kecil & muda kami. Kami sendiri lebih merindukan beliau saat kami kemudian membongkar barang-barang peninggalan beliau. Kami saling berbagi kenangan yang kami miliki tentang beliau dan barang-barang tersebut. Seperti halnya mendiang ibunda kami, yang telah mendahuluinya hampir genap 5 tahun sebelumnya, beliau juga tipe orang yang rajin sekali menyimpan barang-barangnya. Bukanlah suatu hal yang mengejutkan jika kami menemukan benda-benda yang pernah kami kenal saat kami kecil dulu namun tak pernah kami lihat lagi hingga kemarin. Kami juga menemukan benda-benda kesayangan mendiang ibunda kami yang rupanya selama ini tetap disimpan oleh beliau. Banyak memori indah yang terkuak seiring dengan ditemukannya kembali benda-benda zaman dahulu ini lagi. Bahkan ada banyak barang-barang yang diminati para cucu yang menginjak masa remajanya karena memang saat ini menjadi trendy lagi.

Banyak hikmah yang kami dapatkan dari ajang pertemuan kemarin. Ada hal-hal yang akhirnya terekspos karena beberapa faktor, misalnya karena memang selama ini sengaja disimpan rapat-rapat oleh masing-masing individu....tentunya karena ada mandat dari beliau dan/atau mendiang ibunda. Ada juga yang kami ketahui karena catatan-catatan yang akhirnya kami baca & foto-foto tua yang kami temukan. Hikmah lain adalah, bahwa kami masih bisa belajar banyak dari apa yang telah mereka tinggalkan kepada kami, yang tentunya baru dapat kami rasakan setelah mereka tiada. Hal-hal seperti inilah yang kemudian membuat kami bisa berkata, "ooo...ternyata gitu tho maksudnya?".
Seperti pepatah, "Anda tidak tau apa yang anda miliki hingga anda tidak memilikinya lagi", kami kini merasakan betapa kami memang kehilangan kedua orang tua kami yang semasa hidupnya, ternyata telah mengajarkan jauh lebih banyak hal dari yang kami duga. Dan mungkin memang tidak pernah kami pertanyakan sebelumnya, namun kami kini tau seperti apa rasanya menjadi seorang anak yatim-piatu....

Friday, August 13, 2010

One On One



Now who doesn't know Bob James? At least in the old days people here were familiar with his tune, ANGELA, which was used as the theme song of that famous sitcom TAXI, starred by Danny DeVito. And when Bob James teamed up with Earl Klugh, one of the jazz guitar maestros in the 80's, there was nothing but amazing tunes they made. And I picked this nice piece because it also happens to fit the picture.

Thursday, August 12, 2010

MP Blog - Do'a Anak


Dulu mungkin mudah sekali untuk mengetahui dengan pasti kapan saja tahlilan akan diadakan di dalam keluarga orangtua saya. Angka-angka yang sudah sangat signifikan dengan penyelenggaraan tahlilan itu adalah, 3 malam pertama, malam hari ke 7, ke 40, 100 hari, setahun dan 1000 hari. Saat orang tua saya masih lengkap sepertinya tidak ada masalah dalam menentukan kapan perlu tahlilan. Tapi sejak ibu saya meninggal, mulailah terlihat ada pengurangan jumlah tahlilan. Mungkin karena ayah saya termasuk orang yang praktis dan jarang sekali mau repot dengan urusan yang dianggapnya sepele. Jadi beliau mulai menyaring angka-angka yang dulunya sudah mentradisi dalam keluarga.

Sejak ayah saya meninggal beberapa waktu lalu, mulai lagi terlihat akan adanya pemaprasan tahlilan oleh para generasi penerusnya. Bukan hanya karena sifat praktis yang sudah terlanjur diturunkan ke sebagian dari kami, anak-anaknya, namun juga adanya perbedaan prinsip di antara kami di pelbagai segi seperti agama, kultur dan sosial. Pengaruh dari "pasangan" pun menjadi faktor terjadinya perubahan ini mengingat beberapa dari mereka memang punya latar belakang didikan keluarga & adat yang berbeda. Saya sendiri memang pernah mencoba mencari info tentang hukumnya tahlilan dan sempat membaca tentang adanya pengharaman tahlilan oleh kalangan/aliran tertentu.

Meskipun sempat juga ada seorang ustadz dan beberapa sesepuh kami yang menganjurkan agar kami mengundang para kerabat dekat & mengirimkan do'a bersama untuk mendiang ayah saya, namun akhirnya kami memutuskan untuk tidak menyelenggarakannya di hari ke 40 melainkan di hari ke 100 yg mungkin dalam konteks yang lebih besar. Saya sendiri memang bukan tipe orang yang senang kumpul-kumpul, apalagi dengan kerabat yang notabene tidak sulit untuk ditemui. Jadi bagi saya, duduk sendiri di sebuah ruangan yang tenang sambil mengirimkan do'a-do'a kepada ayah (dan ibu) saya akan lebih khusu' dan nikmat. Saya pikir tanpa perlu menggalang pasukan pengirim do'a, insya Allah do'a saya bisa diterima & dikabulkan Yang Maha Kuasa. Kali ini, 40hr mangkatnya ayah kami akan ditandai dengan acara buka puasa & do'a bersama hanya di kalangan kami saja, anak & cucu beliau. Biar bagaimanapun, do'a yang paling mustajab itu khan do'a anak sendiri.




Wednesday, August 11, 2010

MP Blog - Cinta Ramadhan


Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Bulan penuh berkah dimana semua amal kebaikan yang kita lakukan akan terbalas dengan pahala yang berlipat. Banyak sekali orang yang mengakui keistimewaannya namun apakah mereka memang sudah memperlakukannya sebagai bulan yang istimewa?. Buktinya, meskipun telah menahan lapar & haus, mencoba memperbanyak ibadah dan berusaha menghindari diri dari perbuatan yang negatif, tetap saja saat Ramadhan berlalu masih banyak yang tidak merasa akan ditinggalkan sesuatu yang istimewa. Bahkan kepergiannya sering disambut dengan kelegaan karena masa ujian telah berakhir. Kehadirannya memang terkesan istimewa karena memang penyambutannya selalu disiapkan sejak dini. Namun ketika akan beranjak pergi, orang justru ramai-ramai siap menyambut kehadiran Lebaran & Syawalnya, yang siap menggantikan Ramadhan.

Alkisah sepasang insan yang tengah jatuh cinta berniat hendak menguji keabsahan & kekuatan cinta mereka. Seiring dengan datangnya tuntutan untuk berpuasa, mereka lalu membuat kesepakatan untuk tidak berkomunikasi sekalipun selama bulan Ramadhan yang telah di ambang pintu. Mereka bertekad untuk lebih berkonsentrasi pada pengamalan makna Ramadhan itu sendiri. Apapun yang akan terjadi pada perasaan mereka nanti seusai Ramadhan menjadi penentu kelanjutan atau berakhirnya kisah cinta mereka. Mereka sadar bahwa hanya cinta sejatilah yang akan mempertemukan mereka lagi. Kalaupun akan bertemu lagi perpisahan ini tidaklah lama... hanya 1 bulan. Mungkin juga mereka tidak akan bertemu lagi. 1 bulan saja terasa berat bagi mereka, apalagi jika nantinya mereka memang tak akan bertemu lagi. Maka perpisahanpun tetap dilakukan namun dengan sangat berat hati dan diiringi rasa nelangsa & mata yang berkaca-kaca. That's the power love...

Perpisahan dengan bulan Ramadhan akan berlangsung untuk waktu yang jauh lebih lama. Itupun masih dengan adanya kemungkinan tidak akan bertemu lagi nanti. Lalu jika perpisahan dengan Ramadhan terasa biasa-biasa saja, apakah berarti cinta pada Ramadhan juga datar-datar saja? Adakah kita termasuk yang mengaku sangat cinta pada bulan Ramadhan namun tidak merasa berat untuk berpisah dengannya? Jadi seberapa besar kekuatan cintanya itu?