Wednesday, August 11, 2010

MP Blog - Cinta Ramadhan


Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Bulan penuh berkah dimana semua amal kebaikan yang kita lakukan akan terbalas dengan pahala yang berlipat. Banyak sekali orang yang mengakui keistimewaannya namun apakah mereka memang sudah memperlakukannya sebagai bulan yang istimewa?. Buktinya, meskipun telah menahan lapar & haus, mencoba memperbanyak ibadah dan berusaha menghindari diri dari perbuatan yang negatif, tetap saja saat Ramadhan berlalu masih banyak yang tidak merasa akan ditinggalkan sesuatu yang istimewa. Bahkan kepergiannya sering disambut dengan kelegaan karena masa ujian telah berakhir. Kehadirannya memang terkesan istimewa karena memang penyambutannya selalu disiapkan sejak dini. Namun ketika akan beranjak pergi, orang justru ramai-ramai siap menyambut kehadiran Lebaran & Syawalnya, yang siap menggantikan Ramadhan.

Alkisah sepasang insan yang tengah jatuh cinta berniat hendak menguji keabsahan & kekuatan cinta mereka. Seiring dengan datangnya tuntutan untuk berpuasa, mereka lalu membuat kesepakatan untuk tidak berkomunikasi sekalipun selama bulan Ramadhan yang telah di ambang pintu. Mereka bertekad untuk lebih berkonsentrasi pada pengamalan makna Ramadhan itu sendiri. Apapun yang akan terjadi pada perasaan mereka nanti seusai Ramadhan menjadi penentu kelanjutan atau berakhirnya kisah cinta mereka. Mereka sadar bahwa hanya cinta sejatilah yang akan mempertemukan mereka lagi. Kalaupun akan bertemu lagi perpisahan ini tidaklah lama... hanya 1 bulan. Mungkin juga mereka tidak akan bertemu lagi. 1 bulan saja terasa berat bagi mereka, apalagi jika nantinya mereka memang tak akan bertemu lagi. Maka perpisahanpun tetap dilakukan namun dengan sangat berat hati dan diiringi rasa nelangsa & mata yang berkaca-kaca. That's the power love...

Perpisahan dengan bulan Ramadhan akan berlangsung untuk waktu yang jauh lebih lama. Itupun masih dengan adanya kemungkinan tidak akan bertemu lagi nanti. Lalu jika perpisahan dengan Ramadhan terasa biasa-biasa saja, apakah berarti cinta pada Ramadhan juga datar-datar saja? Adakah kita termasuk yang mengaku sangat cinta pada bulan Ramadhan namun tidak merasa berat untuk berpisah dengannya? Jadi seberapa besar kekuatan cintanya itu?