Monday, June 1, 2020

Nyampah

Aku capek.
Tak mungkinlah aku membohongi aku sendiri. Bisa jadi di luaran sana aku terlihat mapan tanpa kesulitan apapun. Senyumku bisa mengisyaratkan seolah aku tak menanggung beban yang begitu berat di pundakku. Tapi apa yang sedang aku hadapi sejak sekitar setengah tahun terakhir ini benar-benar menguras energi mentalku. Dan aku merasakan sekali bagaimana otakku sudah sering tidak mudah diajak kompromi. Ujian-ujian yang ada itu datangnya beruntun tanpa kenal jeda waktu. Namun lucunya...setiap aku siap menyerah, ada saja hal yang bisa menyadarkanku dan membuatku tidak keluar jalur.

Seolah aku ini memang sedang diperlakukan bak layangan yang harus sering ditarik ulur agar bisa mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Proses yang terjadi pada layangan itu sangat mungkin berarti melibatkan layangan lain yang harus dihindari agar tidak saling bersangkutan gelasannya. Belum lagi layangan-layangan yang memang sengaja dimaksudkan untuk mengintimidasi. Makin tinggi posisinya pun berarti makin kencang angin yang ditemui. Kencangnya angin ini bisa mendorong layangan lebih pesat ke atas, atau malah ke bawah. Kuncinya ya seberapa pintar (dan bijaksana) layang itu dikendalikan.

Begitulah aku sering disadarkan. Tentunya di balik semua kesulitan yang aku hadapi ada hikmah yang (harusnya) bisa aku dapatkan. Karena mendesaknya waktu, aku sering lupa bahwa solusinya tidak selalu bersifat instan. Secara alamiah, aku inginnya dapat jalan keluar yang cepat sehingga kesulitanku segera teratasi. Kalau itu memang tidak terjadi, masalahku mudah jadi bertambah dan aku terperosok ke lubang yang lebih dalam. Otomatis hati yang memanas ini dengan mudah memprovokasi logikaku untuk malas berfungsi dengan baik.

Bagaimana tidak ingin kesal jika setelah aku mencoba wira wiri kesana kemari berusaha mencari jalan keluar, aku tetap ditempatkan di ujung jalan yang buntu? Cukup masuk akalkah bila aku lalu kembali mempertanyakan keampuhan segala doa yang telah aku panjatkan tapi nyatanya belum memberi feedback yang berarti?