Friday, January 8, 2010

MP Blog - I Can't Dance



Setelah kembali dari berlibur di Anyer usai Lebaran y.l, saya sdh punya jadwal yang cukup padat Senin itu, 28/09. Ada jadwal peninjauan 2 proyek disamping kunjungan beberapa tamu ke tempat kerja. Dengan perangkat yang cukup memadai untuk mengunjungi lokasi konstruksi, saya barangkat dengan penuh keceriaan mengendarai motor yg terbilang masih muda umurnya sehingga masih mulus kondisinya.

Lengangnya lalu lintas karena sebagian besar masyarakat Jakarta masih menikmati masa liburannya terlebih anak-anak sekolah seolah menambah keceriaan saya untuk beraktivitas pagi itu. Namun faktor kelengangan lalu lintas itulah pula yang memungkinkan sebuah mobil box milik perusahaan jamu rumahan dengan mudahnya berpindah lajur dengan kencang tanpa menyadari posisi saya yang tepat berada di sebelahnya. alhasil, saya terpental cukup jauh dari motor dan sempat koprol di atas aspal. Hal ini saya ingat betul karena saya tidak kehilangan kesadaran sedetikpun.

Tulang kering kaki kanan saya yang patah akibat kecelakan tersebut telah melumpuhkan saya selama 3 bulan terakhir. Parahnya kepatahan tersebut mengharuskan saya menjalani operasi dan menginvestasikan sebuah metal plate sepanjang l.k 30cm serta 12 skrup dalam kaki kanan saya. Saat ini kondisi kaki saya sudah jauh lebih baik meskipun belum sempurna (bahkan menurut dokter mungkin tidak bisa kembali seperti sediakala). Dan saya masih harus melampaui fase-fase pemulihan yang tidak kalah beratnya dari yang selama ini saya lalui.

Sebelum kejadian ini, saya sudah melihat banyak sekali orang yang mengalami patah tulang, baik yang parah maupun yang ringan, namun tidak pernah terbayangkan sekalipun bahwa saya juga akan mengalaminya. Awalnya saya memang sempat beberapa kali "ngrasani" nasib sampai akhirnya saya sepenuhnya menerima hal ini dengan ikhlas dan paling tidak sekarang saya bisa mengatakan, “oo..begitu tho rasanya….”

Saturday, May 30, 2009

Pejuang Tulen






Diantara lalu lalangnya mobil-mobil mewah yang terus bertambah banyak dan maraknya mainan modern yang terus berlomba menawarkan kecanggihan teknologinya, bapak tua ini dengan tak kenal lelah terus berharap masih ada yang berminat dan membeli mainan klasik yang dibawanya keliling di atas sepedanya.

Friday, January 9, 2009

WHADAYA THINK?

Jika anda dianjurkan untuk menghindari produk-produk ini, mampukah anda? Maukah anda?



Tuesday, October 14, 2008

Kertu Kwartet




Liburan kemarin saya menyempatkan diri bongkar-bongkar simpanan barang tua mencari set kartu kwartet dagelan punakawan yang dulu jadi mainan favorit keluarga. nggak sia-sia ternyata, set tersebut memang tersimpan rapi disitu dalam sebuah kantung plastik tertutup dan masih dalam keadaan lengkap terikat gelang karet. Yang lebih mengesankan adalah bahwa ternyata set kartu tersebut selama ini tidak kesepian karena tersimpan bersama set kartu lainnya yang tidak kalah menarik. set kartu yang berjudul koleksi mobil fantasi ini menampilkan 4 super hero lokal yang saat itu lagi ngetop: Godam, Gundala, Maza dan Aquanus.
Kalo zaman sekarang ada yang minat produksi kartu lucu-lucuan seperti ini, temanya apa ya? Tokoh komik yang populer seperti Petruk-Gareng tidak ada. Jagoan apa juga yang masih kita punya? Yang ada juga jago utang dan jago korupsi..... :p


Tuesday, July 29, 2008

MP Blog - Dipanggil Tuhan


Tuhan memanggil presiden tiga negara, AS, Cina, dan Indonesia untuk dimarahi.

Dari Amerika muncul George Bush.  Dari Cina datang Presiden Hu Jintao.  Dari Indonesia diutus Jusuf Kalla mewakili SBY yang lagi ribet ngurus masalah ekonomi negara.


Setelah habis-habisan mencela tindakan pemimpin dunia ini, Tuhan menyampaikan bahwa Ia sudah muak dan memutuskan dalam tiga hari dunia akan kiamat. Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya untuk menyampaikan keputusan Tuhan kepada rakyat mereka masing.

Ketiga pemimpin pulang ke negara masing-masing sambil putar otak, bagaimana menyampaikan kabar buruk ini kepada rakyatnya.

Di depan Kongres Amerika dan disiarkan langsung di TV, presiden Bush mencoba, "Congressmen, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik dulu ya. Tuhan itu ternyata benar-benar ada. Kabar buruknya, Tuhan akan memusnahkan dunia ini dalam tiga hari".

Hasilnya payah, terjadi kerusuhan dan penjarahan di mana-mana.

Di depan Kongres Partai Komunis Cina, Hu Jintao memodifikasi taktik Bush, "Kamerad, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik dulu ya.  Ternyata Marx, Stalin, Ketua Mao, dan para pendahulu kita salah, Tuhan itu benar-benar ada.  Kabar buruk: Tiga hari lagi Tuhan akan mengkiamatkan dunia ini.".

Hasilnya tidak seperti di Amerika, orang-orang Cina lari, heboh dan menangis ketakutan dan membanjiri tempat ibadah, mau bertobat.

Sementara di depan sidang paripurna DPR yang disiarkan langsung, Yusuf Kalla tersenyum sumringah. "Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa dua kabar baik. Kabar baik pertama, Sila pertama Pancasila kita sudah benar, Tuhan itu benar-benar ada. Kabar baik kedua, dalam tiga hari semua masalah energi, pangan, kemiskinan, terorisme, dan penderitaan di Indonesia akan segera berakhir.."

Dampaknya...seluruh rakyat larut dalam kegembiraan dengan mengadakan pesta dangdutan dan pawai di mana-mana.




Thursday, June 19, 2008

Monday, June 16, 2008

MP Blog - A Great Loss in Jazz


Recently I got a very sad news from one of my reliable jazz sources. Esbjorn Svensson, the pianist and leader of Esbjorn Svensson Trio, passed away on Saturday June 14, 2008. Svensson, 44, died in a diving accident off a small island near Stockholm, Sweden.


A great friend and jazz observer introduced me to his music and I was there when he performed in such a great concert in Jakarta last year. Svensson and his band won worldwide critical acclaim and several awards for their 2002 album "Strange Place for Snow," including the Guinness Jazz in Europe Award. The group also was named best international artist in the 2003 BBC Jazz Awards. Two years later, the trio became the first European jazz band featured on the cover of Downbeat jazz magazine in the U.S. The band, also known as e.s.t., released "When Everyone Has Gone" in 1993 and had their international breakthrough with the 1999 album "From Gagarin's Point of View."

The band had just finished its 12th album, "Leukocyte," to be released in September. "Esbjorn was very happy with the result," said Burkhard Hopper, the band manager. Svensson will not be around when the album is released, but his memories and his music will always remain in my heart and mind as he will always be remembered by everyone who knows how great jazz musician he was. Farewell maestro.....