Sesungguhnya tidaklah sulit bagimu untuk melepasnya. Apa lagi yang kau inginkan darinya jika kau tak lagi melihat dirinya sebagai sosok yang kau lihat seperti sebelumnya? Kalau memang minatmu pada apa yang ditawarkannya kian terkikis sedikit demi sedikit hanya karena kau terlalu sibuk dengan yang lainnya, apa pula yang kau harapkan dari kehadirannya dalam hidupmu yang semakin kau padatkan dengan urusan duniawimu?
Bila engkau tak mampu lagi menyejukkan hatinya atau sebaliknya, biarkan dia mengetahuinya agar hatinya juga tak lagi gundah menanyakan kepedulianmu. Dinginnya sapaanmu dan tajamnya kata-katamu bisa saja telah mengoyak-ngoyak batinnya yang seharusnya mendapatkan ketenangan darimu. Namun jika engkau memang masih ingin dia menjadi bagian penting dari hari-harimu, naungilah dia dengan payung cintamu dan biarkanlah dia mewarnai hidupmu dengan cintanya.
Cinta yang kau dapat darinya dan kau berikan kepadanya itu toh bukan karena paksaan, jadi kau pun tak perlu memaksakan diri untuk mempertahankannya. Cinta itu bersemi karena kau dan dia saling menikmatinya, sehingga kenikmatan yang telah berubah menjadi kesemuan harusnya sudah cukup menjadi alasan buatmu untuk melepasnya. Janganlah kau berkutat dengan alasan lain hanya untuk melindungi perasaannya karena waktu yang kau sita darinya hanya akan menjadi virus yang kelak mematikannya dan mematikanmu..